Selasa, 27 November 2018

INGIN PUNYA STARTUP SEPERTI GOJEK..!!! IKUTI 7 LANGKAH EFEKTIF INI

Beberapa tahun terakhir, banyak anak muda yang memulai membuat bisnis sendiri dengan memanfaatkan teknologi sebagai basisnya.  Ada yang membuat e-commerce, ada yang membuat transportasi online, ada yang membuat aplikasi traveling, ada yang bikin aplikasi kesehatan dan masih banyak lagi jenisnya, banyak banget bro nggak bisa disebutin satu persatu. Perusahan-perusahaan rintisan ini dikenal dengan istilah startup atau perusahaan rintisan yang baru aja mulai.
Dari banyaknya startup yang didirikan, diantaranya ada yang sukses dan diantaranya ada juga yang gagal. Sebut saja Gojek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak, perusahaan-perusahaan ini dulunya adalah startup yang benar-banar mengawali bisnis nya dari nol bro dan sekarang perusahan-perusahaan tersebut sudah bernilai jutaan dolar. Keren? Tentu saja, keren pake banget malah!
Kesuksesan yang mereka raih ini membawa dampak positif kepada anak-anak muda di Indonesia, mereka menjadi memiliki semangat yang tinggi untuk memulai membuka usaha sendiri dan tidak lagi mengandalkan bekerja di perusahaan orang lain. Hal ini tentu baik, karena dengan banyaknya perusahaan yang berdiri maka lapangan pekerjaan yang tersedia akan semakin banyak, bener nggak bro? Ini tentu baik untuk kemajuan negeri tercinta kita ini.
Kesuksesan yang didapat oleh Gojek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak bukanlah sesuatu yang didapatkan secara instan, bro. Jalan yang mereka tempuh itu udah panjang banget. Berbagai masalah yang mereka hadapi juga luar biasa ruwet. Tapi, dengan keyakinan dan kerja keras akhirnya mereka bisa sampe di titik sekarang ini. Luar biasa ya?
Buat Lo yang pengen kaya mereka, Lo juga bisa bro membuat startup Lo sendiri. Kali ini, Gentlemancode akan berbagi beberapa tips untuk membuat startup dengan harapan semakin banyak perusahaan yang berdiri di Indonesia dan membuka banyak lapangan pekerjaan baru setiap waktunya. Bagaimana tips nya? Langsung simak penjelasan di bawah ini ya!

1. PIKIRKAN LAH SESUATU YANG MENURUT LO KEREN DAN BERMANFAAT SEBAGAI BAHAN IDE STARTUP LO

Ide adalah hal yang penting untuk Lo miliki ketika Lo ingin membuat sebuah startupLo pengen bikin apa, dan Lo mau menyelesaikan masalah apa. Sediakan waktu untuk memikirkan hal ini dengan matang dan pikirkan segala hal mengenai ide Lo ini. Pikirkan mengenai berbagai hal seperti tantangannya apa, peluangnya gimana, bagaimana cara merealisasikannya dan lain sebagainya. Hal ini penting untuk Lo lakukan agar ide Lo bisa terealisasi, bro.
Ide yang baik adalah ide yang mampu menyelesaikan suatu masalah atau bermanfaat untuk orang banyak, bro. Kalo kita lihat Gojek, mereka berusaha mengatasi masalah trasportasi di Indonesia agar bisa lebih efektif dan efisien serta tidak terkendala kemacetan ketika ingin bepergian. Selain itu, mereka juga memiliki visi ingin memberikan positive impact kepada masyarakat Indonesia khususnya para driver agar mereka bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik melalui teknologi yang mereka ciptakan. 
Nah, Lo bisa mencontoh Gojek bro dalam mencari ide. Carilah suatu masalah yang dihadapi oleh orang banyak lalu cari solusinya. Solusi yang Lo miliki bisa menjadi ide untuk memulai startup Lo sendiri bro.

2. CARI PARTNER

Untuk memastikan ide Lo bisa terealisasi dan startup Lo beneran jalan, maka Lo harus nyari partner bro karena Lo nggak bisa melakukannya sendirian. Lo butuh tim dan Lo butuh teman untuk berbagi beban. 
Ajaklah teman yang Lo percaya dan bisa satu visi sama Lo.  Nah, memiliki visi yang sama adalah hal wajib yang harus kalian miliki agar arah startup Lo itu jelas mau kemana jangan sampe nanti tarik-tarikan dan startup Lo berheti ditengah jalan.

3. SEGERA REALISASIKAN IDE, JANGAN DITUNDA-TUNDA

Nah, kalo Lo udah punya ide mau bikin apa dan Lo juga udah punya partner maka segera eksekusi ide Lo jangan ditunda lagi. Kalo misalnya Lo mau buat aplikasi, maka segera bangun aplikasi tersebut dan segera lakukan tes apakah aplikasi itu sudah berjalan dengan baik atau tidak. 

4. LAKUKAN TES PASAR

Tes pasar adalah hal yang sangat penting untuk Lo lakukan karena dengan tes pasar Lo bisa tahu apakah produk yang Lo tawarkan itu diminati atau tidak. Lo bisa melakukannya kepada target market Lo bro. Misal target market Lo adalah anak muda  dengan usia 20 sampai dengan 30 tahun, maka Lo bisa coba langsung menanyai mereka apakah produk Lo itu berguna atau engga, mereka tertarik atau engga, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya berkaitan dengan produk Lo. 
Disini ego Lo harus diturunin bro karena kalo ternyata produk Lo itu tidak disukai oleh target market Lo maka Lo harus berlapang dada untuk tidak melanjutkan ide Lo dan Lo harus mulai cari ide lain. 
Tapi, kalo produk Lo ternyata disukai maka Lo harus mulai memikirkan gimana caranya produk Lo bisa dipakai oleh banyak orang dan gimana bisnis modelnya.

5. BUAT BISNIS MODEL

Dengan membuat bisnis model, Lo akan tahu darimana bisnis Lo nanti akan mendapatkan keuntungan. Dengan bisnis model Lo juga bisa menentukan siapa target market Lo, siapa pesaing Lo, bagaimana Lo memasarkan produk Lo, apa kelebihan produk Lo dan lain sebagainya, bro. Untuk itu, tentukan bisnis model Lo seperti apa agar startup Lo bisa menjalankan bisnisnya. Tanpa bisnis model yang baik, musatahil startup Lo bisa sukses bro.

6. CARI INVESTOR

Untuk poin ini sebenernya optional bro sifatnya. Kalo misalnya Lo emang punya modal untuk ngembangin bisnis Lo dan Lo ngerasa cukup dengan modal tersebut maka Lo nggak perlu untuk nyari investor. Tapi, kalo misalnya Lo sama sekali nggak punya modal untuk ngembangin startup Lo maka nggak ada salahnya buat Lo untuk mencari investor. Sebelum bertemu investor, idealnya pastikan produk Lo udah ready atau minimal ada prototype nya. Terus jangan lupa, Lo harus udah punya bisnis model bro supaya Lo bisa menjelaskan nanti bisnis Lo itu dapat untung dari mana agar investor tertarik untuk memberikan dana di startup Lo.
Lo bisa nyari sendiri langsung kepada investor yang Lo inginkan atau Lo bisa mengikuti kontes-kontes startup yang sekarang udah banyak diadakan. Nah, mengikuti kontes startup itu banyak banget bro keuntungannya. Selain Lo akan memiliki peluang untuk mendapatkan pendanaan, disana Lo bisa ketemu investor, Lo bisa ketemu sama competitor, dan Lo bisa ngebangun network disana bro. 

7. PERLUAS PERGAULAN

Dalam usaha Lo untuk mengembangkan startup Lo, Lo harus pandai dalam memperluas jaringan bro. Dari jaringan tersebut Lo bisa menciptakan berbagai macam peluang. Bisa itu peluang bisnis dan bisa juga peluang kolaborasi. Lo bisa gabung di komunitas-komunitas startup dimana Lo bisa ketemu dengan banyak orang yang sama-sama terjun di dunia startup. Dari jaringan ini, ada kemungkinan juga Lo akan ketemu sama investor yang siapa tahu tertarik sama bisnis Lo dan bersedia memberikan dana untuk pengembangan startup Lo. Who knows, bro.
Apapun niat Lo dalam membangun startup sebenernya sah-sah aja, bro. Tapi, kalo misalnya niat Lo adalah untuk memberikan solusi untuk suatu permasalahan maka dampaknya juga tentu nggak akan hanya baik buat Lo doang tapi juga orang banyak, bro. Nah, yang kaya gini baru keren!


Minggu, 11 September 2016

Kamus bahasa makassar

"JIKA ANDA INGIN AMAN DAN MERASA NYAMAN DI MAKASSAR, MAKA KUASAI

Sumber : http://jejakcelebes.blogspot.co.id/2012/06/kamus-bahasa-makassar.html?m=1

ABJAD

A
Aba, Ayah = mangge
Aba-aba = Parenta, Komando
Abad = Aba', Pariama, Jammang
Abadi = Nannung, a'nannungang, Ma'nannungang
Abai = Sayu
Abang/Kakak = Daeng
Abon = Abong
Abstrak = Tena na'nyata
Abuh = Bakka'
Abuk = Bu'bu' Kayu
Abur = Labo (Mengabur = A'labo-labo)
Acar = Acara'
Acap = A'mole-mole
abdi = ata
abis [habis] = labbusu'
abjad = hurupu'
acak = ta'siara'
Adat = Kabiasang
Adik = Andi'
ada = nia' | mengadakan = a'pa'nia' | adalah = iami | seadanya = iamonjo |
adalah = iamintu
adzan = bang
adil = adele'
adu =  Lotteng, appasiba'ji | adu ayam = appabbate jangang
Aduk/Mengaduk = A'garu, accampuru'
Adzab = Sessa
Afiat = Salewangang
ahli = to/u panrita
air = je'ne' | air mata = je'ne' mata | air jeruk = je'ne' lemo | air
kencing = je'ne' mea | air sembahyang = je'ne' sambayang |
ajak = akkiyo'
Ajudan = Pa'lapa' Barambang
ajar = ajara' | mengajar = anggangajara' | ajaran = ajarrang |
pengajar = pangngajara' | pengajaran = pappiajarrang/pangngajarakkang
| belajar = appilajara' | pelajaran = pappilajarrang
Ahli = Panrita
Ajal = a'jala'
akad = aka'
akal = akkala' | tidak masuk akal = tena antama ri akkala' | akal
pendek = bodo akkala' | mengakali = anngakali | mencari akal = a'boya
akkala'
akan = punna
akar = akara'
akhirat = Anja'
akhir = Konteng
akil baligh = balere'
akur = singai/sipakatau
akrab = sanna singaina/sipa'agadang
aku = nakke/inakke
Aklamasi = Jo'jo' nisamaturuki
Aksara = Hurupu'
Aktif - Siga
Akut = Tasilolongang
Akur = Situru'
atap = Sira'
Atas = Rate  | Di Atas = Irate
alis = kannying
Allah = Alla ta Ala/Karaeng Alla ta Ala
Almarhum = Tumatea (Kalau Raja Gowa disebut "Tumenanga")
Alhasil = Tattappana, kale'bakanna
Alih = Lette'
Alias = iareka
Alim = Cara'de'
Alimbu'bu' = Laso Anging
alinea = Barrisi' beru
Alir = Solong
Alis = Kannying
Alot = Ku'mili'
Alun = Galluru' (Mengalun = anggalluru')
Aman = Amang, Sannang
Amanah = Papparampe
Amanat = Papparampe, Pappasang
Amandemen - ussulu' nipinrana rancangang undang-undanga
Amar = Parenta
Amarah = Larro
Amat/Mengamati - Antileki
Amat = Ta'lalo dudu
Ambisi = Kella
Ambruk = Rumbang
Amirul Haj = Pangngulunna ha'jia
Amis = Manynyere'
Amnesti = Popporo' hukungang
Amplop = Ampolo'
Ampun = Popporo'
Amal = Panggaukang baji'
Amarah = larro
Amanah : Amana
Amat = sanna'
Amuk = Jallo' | Mengamuk = A'jallo' | diamuk = Nijallo'
Ambil = alle | mengambil = angngalle | mengambilkan = angngalleang |
mengambil dari = angngalle ri | pengambilan = pangngalleang
Anak = ana'
Anatomi = Pangngassengang lento-lentona batang kalea
Anda = ikau (kasar) ikatte (halus)
Andai = ka'de', Ebara'
Andal/Mengandalkan = Ampattoang
Andil = Andele'
Andong = Bendi
Anggun = Ga'ga
Aneka = a'rupa-rupa
Angin = anging
Angkasa = rammang
Angsur = ansuru'
anjing = kongkong
antar = antara'
antara = passingaleng
Angkasa = Alla'
Angkat = angka'
Angkuh = Tampo
Angkut/Mengangkut = Angngerang
Anjing = Kongkong
Antar/Mengantar = Angngiring, Angngulu, Angngerang
Anus = Tara, Paja
Antuk/Mengantuk = Ta'do'do'
apa = apa | ini apa = apanne | apa boleh buat = apa pode'/paleng tida apa = tena angngapa | mengapa =                                       angngapai |
Apalagi = Apapole
Aparat = Parewa
Apung = Mawang
Arah = Olo, Tuju
Arak = Ballo'
Arit = Pakkai'
Aroma = Rasa, Bau'
Arti = Battuang
Arung = Limbang
Asa = Panrannuang
Asal = Assala', Uru-uruna
Asam = Camba, Kacci
Asas = Pondameng, Poko'
Api = pepe' | korek api = colo' | gunung berapi = moncong pepe'
Apung = Mawang
Asal = battu | berasal = battu ri
Asap = ambu
Asin = ce'la, Pa'ja, Kannasa'
Asik = Assipa'
Asing = maraeng | orang asing = to maraeng
Asu = Kongkong
Asuh = Parakai, Piara
Asli = ( untuk penggunaan pada Ijazah/Surat = Tuleng, Cerita =Tojeng, Sifat = Simemanganna)
Atap = Pattongko'
Atas = rate| dari atas = battu rate | atasmu = irate nu | di atas = iratena | ke atas = nai'
Atur = atoro' | mengatur = angngatoro' | aturan = atorrang | Teratur = ta'ataoro'
Awal Mula = Pakarammula, Uru-Uru
Ayah = Mangge
Ayam = jangang | ayam betina = jangang gana | ayam jantan = jangang laki | ayam muda = jangang rungka
Ayo = ambe (Mari/Kemari)



B
Babad = Riwaya'
Babak = Baba' | Babak kedua = Baba' Pinruang
Babat = Tabbasa' | membabat = Attabbasa'
Babi = Bawi
Baca = baca | membaca = ammaca | bacaan = bacang
Bacok = Anne'ba, Annobo'
Bacot = Bawa, Munceng
Badan = kale
Badik = Badi'
Bagaimana = Antekamma
Bagai = kammai | bagaikan = kamma tongi |bagaimana = antekamma | sebagaimana = kammaya
Bagi = bage | membagi = a'bage
Baginda = Karaengta
Bagus = baji'
Bahagia = nyammang/annyammang | sudah bahagia hidupnya = annyamammi tallasa'na
Bahak = Ammakala'
Bahasa = basa, Bicara | bahasa makassar = basa mangkasara'
Bahaya = Bala, Kapanrakang
Bahan = Parekang (Bahan Makanan = Parekang Kanre)
Bahar = Tamparang, Binanga Lompo
Bahas/Membahas = Ampasibicarangi
Baik = baji'| orang baik = to baji' | baiknya = baji'na | memperbaiki = appakabajiki | ada baiknya | nia' baji'na
Bahtera = Biseang
Bahwa = angkanaya
Bahwasanya = Sitojeng-tojenna
Bajak (alat sawah) = Pa'jeko
Baju = Baju
Bakau = Bangko
Bakti = Kasuiang
Bala = Bala, Kacilakang
Bala = Lokoang, Sorodadu
Bau = a'rasa, | Bau Ketiak = Sakkulu'
Bajak = pa'jeko | membajak = appa'jeko
Baju = Baju
Bakar = tunu | membakar = attunu | terbakar = akkanre | rumah terbakar = balla akkanre
Bakul = karanjeng
Balik = Bulinta', A'boko, Ammotere', Ammaliang, Ammongkasa'
Baling-baling = inro-inri, panjo'jo' anging
Bambu = Bulo | bambu runcing = bulo cidu'
Bakmi = Kanre-kanreang cina
Ban = bang
Banci = Kawe-kawe
Bandar = bandara'
Bandel = Bambala'
Bangau = kondo
Banget = Sanna', ta'lalo
Bangkit = ammenteng
Bangku = bangko
Bangsa = pa'rasangang/Butta
Bangun = menteng/mangung| bangun tidur = ammuriang | bangun rumah = ammangung balla
Banjir = A'ba
Bantal = pa'lungang
Banting = manting
Bantu = Ammalii / ambalii
Banyak = jai | orang banyak = tau jai | kebanyakan = jai dudu
Bapak = mangge | ibu bapak = anrong mangge
Baptis = Je'ne sarani
Barat = rinngang | Selatan = Wara'/warakkang | utara = timboro'/timborang | timur = kalau'
Bareng = siagang
Baring = tinro-tinro
Baris = barisi' | membaris = a'barrisi'
Baru = beru | orang baru = tau beru
Bagaikan = Rapangi
Basah = basa
Batas = Alla'
Batik = bate'
Batuk = ta'roko
Bau = botto'
Basmi = Tangkasi, pila'busi, ampataenai
Basuh = Bissa
Batal = Tena najari, Tasi'rai
Bawa = ngerang | membawa = anngerang |membawa diri = anggerang kale | Membawakan = angngeranggang
Bawah = rawa | di bawah = irawa
Bawang = lasuna
Bayang = tau-tau
Bayar = bayara'
Bayi = Ana' lolo
Bebas = lappasa', laloasa
Bebek = kiti'
Becak = beca'/tigaroda
Becek = cammara'
Beda =  maraeng, sisala
Bedak = ba'ra', tappung
beduk = Ganrang
Begini = Kamma anne
Begitu = Kammaanjo/Kammaantu
Beha = Kutang
Bejana = Pammoneang
Bekal = Bokong, Pataja
Bekam = Appasulu' cera' ra'masa'
Bedil = ba'dili'
Beduk = ganrang
Begini = kammanne
Begitu = kammanjo | Begitulah = begitumi
Belah = Pue
Belai (belaian) = Anynyonyo', Belai-belai =Akkatu'-katu'
Belajar = pilajara'
Belakang = boko, Dongko' | di belakang = ri boko/Ri Dongko'
Belanda = Balanda
Belalang = katimbang
Belang = ballang
Belanga = Uring
Belanja = balanja
Belantara = romang tani sallang-sallang, Parang tattara'
Belas = Si'na
Belatik = Bengisi'
Belatuk = Bantinotto'
Belebas = balabasa'

Beli = malli
Beliau = ri passingalinna
Belut = Londeng
Betapa = Lanri
Betul = Cocoki
Benak = pikkirang
Benang = bannang
Benar = Tojeng
Bengkak = akkambang
Benjol = Kambussulu'
Benih = sessara', Bine
Beranda = Palladang
Berat = battala'
Berani = Barani, Rewa
Bersatu = Siama'
Berbaur = Sirurungang
Bersalaman = A'jama' Taeng
Beri = sare | Pemberian = Passare
Bekas = Bate
Bekal = Bokong
Begitu = Kamma  | Begitulah = Kamma Tojengi
Bintang = Bintoeng
Buah = Rappo
Bunga = Rente
Buat = Pare'  | Membuat = Appare'
Buang = Pela'
Bunuh = Buno
Bunyi = Sa'ra  | Suara = Sa'ra | Berbunyi/Bersuara = Assa'ra
Busa = Busa
Buka = Sungke
Budak = ata
Bukit = bulu'
Bukan = teai
Bulan = Bulang
Butuh = Parallu | Perlu = Parallu
Bungkus = roko'
Burung = Jangang-Jangang
Bisu = Pepe
Bonggol = Tampalisu
Bongkah/gumpalan = Donteng
Bom = bong
Bola = golo'
boleh = akkulle
boneka = dato'-dato'
bosan = nala'ju
bongkar = bongkara'
bopeng = Karo'ba'
Bilas = ngembong (membilas = angngembong)
bilik = rinring
bimbang = bata-bata
bimbing = renreng
bina = paenteng (membina = appaenteng/appakabajik)
binasa = panra'
binatang = olok-olok
bingkai = biring (membingkai = assare biring)
biru = gauk
bisa/racun = ammoso
bisa = akkulle
bisik = abisi'-bisi'





C
Cabang = Tangke
Cabai = Lada
Cabik = Kakka' | Menyabik = Anngakka'
Cabul = Lale
Cabut = Kakka' | Menyabik = Anngakka'
Cacing = Gallang-gallang
Cahaya = Singara'
Cair = solong
Cakap = Gammra'
Cakrawala = Langi'
Campur = campurang
Canda = Kakalakara'
Cangkul = Bingkung
Cantik = Ga'ga
Capai = Dodong
Caping = Saraung
Capung = Bereng-Bereng
Cari = Boya | Mencari = A'boya
Cat = Ce'
Catat = Tulisi' | Mencatat = Annulisi'
Cedera = Loko'
Cekcok = A'besere'
Cela = Calla
Celah = Salassara'
Celana = Saluara'
Cemburu = Kodi cini'
Cengeng = Jabe
Cengkeh = Cingki
Cepat = Inta'
Ceper = Bodo
Cerah = Singara ' Allo | Bambang Allo
Cerdas = Cara'de'
Cerewet = Calleda'
Cerita = Carita
Cermin = Carammeng
Cilik = Caddi
Cipta = Pare' | Ciptaan = Parekang
Cium = ara' | Mencium = Angngara'
Cocok = coco', Annaba
Coklat = Sikola'
Comot = Akka'
Congkak = Tampo, Gambang
Cubit = Kabbi'/Ka'bili'
Cuci = Bissa | Mencuci Tangan = Abbissa Lima | Mencuci Celana | Saluara'
Cukai = Ballo limung
Cukur = Cukkuru' | Tukang Cukur = Pacukkuru'
Cuma = Ji | Cuma Dua = rua ji
Curi = Lukka' | Mencuri = A'lukka' | Pencuri = Palukka'



D

Daerah = Bori'
Dagang = Balu'/A'balu' (Berdagang), Balukang (dagangan)
Dahaga = A'mara kallong
Dahi = Ubung-ubung
Dahulu = Riolo
Dalam = Lalang, Lantang (Kedalaman)
Damai = Sannang
Damba = Ero'
Dan = Siagang
Dandan = A'mode
Dangkal = Esa'
Dapta = Gappa
Dapur = Pappalluang
Darah = Cera'
Darat = Butta
Dari = Assala', Battu
Datang = Battu
Datar = Lappara'
Daun = Leko'
Debar = Dumba'
Dekat = Ammani
Delman = Bendi
Demam = Bangbang
Demikian + Kammanjo
Dengan = Siagang
Dengar = Lanngere', Allangere' (mendengar), Pilanggeri (Dengarkan)
Dengkul = Kulantu'
Dengkur = A'moro'
Dengung = Dangngung
Denyut = Dumba'
Depan = Riolo
Deras = Sarro, Bosi sarro (hujan Deras)
Derita = Pacce
Deras = Sarro
Desak = Siappi'
Dewa = Barata
Dialog = Sipabbicara
Diam = Sannang
Dinding = Rinring
Dikit = Sikedde'
Dinihari = Bari'basa'
Diri = Kale, Ammenteng (berdiri), Sikale-kale (sendiri), Appaenteng (mendirikan)
Do'a/Permohonan = Panganro
Dokter = Dottoro'
Dosa = Dosa, Doraka
Dua = Rua
Duduk = Mempo
Duel = Sibajji
Duga = A'bata-bata
Dunia = Lino
Duri = Katinting
Dusta = Balle, A'balle-balle (berdusta)
Duduk = Mempo




E

Edan/Gila = Pongoro'
Efisien = Tassike'de'
Egois = Tinggi Ero'
Ejek = Appa'lila
Ekor = Inkong
Ekstrim = Kaminang
Elak = Lecceng, A'lecceng (mengelak)
Elok = Ga'ga
Elus =  purusu' | Elus-Elus = Puru'-Purusu'
Emak = Anrrong, Amma'
Emas = Bulaeng
Emosi = Larro, Pa'larroang (emosional)
Empat = Appa'
Empedu = Pai' (juga digunakan untuk kata 'Pahit)
Enak = Assi'pa'
Encer = encere'
Endap, Mengendap = A'dakka-dakka
Endus, Mengendus = Anngara', Kongkong Anngara (Anjing Mengendus), Anngara' Taipa (Mencium Bau Mangga)
Enggan = Malasa', Battala' Jappa/battala' ero'
Engkau = Ikau (Kasar), Ikatte (Halus)
Enteng = Lomo-lomo
Era = Wattu
Esa = Se're
Esoh = Ammuko


F
Fajar = Pa'jara', Singara' ri bangkenna langika ri lammubana Matanna Alloa
Fakta = Rupa, Gau', Kasingarang, Butti
Faktor = Saba'
Faham = Pangngassengang
Faedah = Matu-matu
Faktur = dattara' barang-barang pappikatu ampakasingaraki jaina siagang ballina baranga
Fana = Amminra-minra, Gesara'
Fanatik = tenteng Tangara'
Fantasi = Mao-mao
Fatwa - tappu' iareka panggappana tupanritayya
Filsuf = Panrita pikkiri'
Firasat = Pakkasu'mang
Firma = Pirma




G

Gadai = Ta'ggala (dalam pengertian barang gadaian) karena Ta'gala juga berarti Pegang
Gagah/Ganteng = Ga'ga/Gammara'
Gali = Kekkese | Galian = Kekkesang | Menggali = A'kkekese
Gantung = Pasai' | Menggantung = Appasai' (dipakai untuk benda/barang)
Garam = Ce'la
Garis = Garrisi'
Ganti = Sambe (Mengganti = Passambe)
Gatal = Katala'
Garuk = Kangkang
Gawang = Pakkiperang | Penjaga Gawang = Kippere'
Gembira = Rannu
Gemuk = Co'mo'/Battala'
Gemuk/Grease = Gommo'
Gencar = Sarring
Genggam = Ta'gala Jarre
Gelap : Sassang
Gelang = Ponto | Pergelangan = Pappontoang
Geli = Gele'-Gele'/Kaleme' (bahasa Konjo/Selayar)
Gelisah = Lussa'
Genderang = Ganrang
Genap : Ganna’
Gentar = Bentere'
Gerak = Gio'  | Bergerak = A'gio'
Gerimis/Rintik-Rintik = Ricci'-Ricci'
Geser = Palette' (dipakai juga untuk kata pindah)
Gemar = Ngai/Angngai
Gogoso' = Beras Ketan dibungkus Daun Pisang lalu dibakar
Gombal = Odo'/Ngodo' (dikapai juga untuk kata Intip)
Goreng = Sanggara' | Menggoreng = Annyanggara'
Gosong/Hangus = Mutung/Ammutung
Gua = Liang
Gugur/Jatuh = Tu'guru/Dappe'/Nanggala'
Gula = Golla | Gula Pasir = Golla Kassi' | Gula Merah = Golla Eja
Gulungan = Galluru'
Gunting = Goncing/Gonting | Menggunting = Anggoncing
Guntur/Petir = Gunturu'/Latte
Gunung = Bulu'/Bonto (bahasa Konjo/Selayar)
Gusar = Gangrakang/Bata-Bata
Gila = Pongoro'






H
Habis = La'busu'  | Kehabisan = Kala'busang
Hari : Allo
Haji : A’ji
Halal : hallala’
Hampir : a’Biring
Harapan : Minasa
Haram : Harang
Hamba : Ata
Hampir = Sike'de' mami  | Sedikit = Sike'de'
Hati-Hati = Katutui
Hancur : Ancuru'/Panra’ (semakna dengan kata Rusak)
Habis : La’busu’
Hanyut = Mammanyu'
Hangus = Laburu' (biasanya ungkapan ini digunakan jika seseorang menginvestasikan uangnya pada bidang tertentu dan uangnya itu tidak dikembalikan karena usaha tersebut bangkrut)
Hangus = Ammutung
Haus : Kalotoro' (diambil dari kata Kering)
Hasut/Menghasut : Pakabambang
Hajar : Amba’, Menghajar : Angngamba’
Halau/Halang : Tarai
Hebat = Palla'
Hembus/Berhembus : Miri'/Ammiri'
Hutan : Romang
Hujan : Bosi
Hunian = Pammantangang
Hidup = Tallasa'  | Kehidupan = Patallassang
Hitung = Bilang



I
Ikan : Juku’
Inap/Menginap : A’bangngi, Penginapan : Pa’bangngiang
Ikut : amminawang
Ikat : Sikko’, mengikat : Annyikko’
Ikrar : Aru
Ingat : Ngu'rangi | Mengingat : Mangngu'rangi
Indah : Ga’ga
Iri : Pa'mai' kodi
Izin : ising | Minta izin : appala' kana
Irama : sa'ra-sa'ra
Islam : isalang
Imbauan :
Iris : Polong
Istri : baine, beristri : a’baine
Ingin : ero’
Imbang = Puli
Impian/mimpi : so’na, bermimpi : asso’na
Imam = Imang
Istana : Balla' lompoa
Itu = Anjo
Ini = Anne






J
Jatah = Tawa, bageang
Jalan = Oloang, Agang
Jampi = baca-baca
Jari = Karemeng
Jeruk = Lemo
Jejak : Bate, Jejak Kaki : Bate Bangkeng/Bate Onjo’
Jangan/tak ingin : tea
Jam : Tatte'
Jauh = Bella
Janji = Janji
Jatuh = tu'guru'
Jalar = Lamba'
Jimat/mantra : Baca-baca
Jelas : a’nassa
Jelek = Kodi
Jerat = Sambang
Jerawat = sarussu'
Jerit = sa’ra
Jernih = Ci'nong
Jengkel = Ballisi'
Jendral = Karaeng Tumakajannangang
jejak = Bate (jejak kaki = Bate Bangkeng)
Jemput : angngalle/mengambil
Jembatan = Jambatang
Jika = Punna
Juga = Tongi | Beri Juga = Sare Tongi
Jongkok = cengke



K
Kakak = Daeng
kaki : bangkeng
Kapur : leo’
Kaget = Ta'bangka
Kayu = Kayu
Karet = Gatta
Keras : terasa’
Kamar : kamara’
Kambing = Bembe
Kampung : Pa'rasangang
Kalah = Beta
Kasihan = Kamaseang, | Kasihan Sekali = Kodong
Kaya = Kalumanyyang
Kecewa = Salasa
Kecil = Ca'di
Keras = Terasa'
Kertas : bujang
Keris : Sele’
Kering = Kalotoro'
Kembang : Bunga
Kemarau :
Keluar = Solle'  | Tukang Jalan = Pasolle'
Kepala = Ulu
Kera = Dare'
Kerbau = Tedong
Kering : Kalotoro’
Kerja = Anjama
Keruh = Pucca'
Keluar = Sulu'
Keluarga = Pammanakang, Bija
Kena = Taba
Kenang = Kasu'mang  | Mengenang = Makasu'mang
Kencing : Ta’mea
Kejam : Sakkang
Kejadian = Kajariang
Kembali : motere’/pulang
Kira-kira = Rai-rai
Kuasa = Koasa
Kursi = Kadera
Kuning = Kunyi'
Kuningan = Gallang
Kucing = miong
Kuda = Jarang
Kurus = Roso'



L
Langit = Langi'
Lain = Maraeng
Laki-laki : Bura’ne
Lawan : Ewa, bali (bali juga bisa berarti membantu, misalnya “Bali rong tawwa”)
Lari = Lari
Lagu = Kelong | Menyanyi = Akkelong
Lampu = Lampu
Lama = Sallo
Lapar = Cipuru'
Lalat = Katingngalo
Laut = Tamparang
Lahir = Lassu  | Dilahirkan = Nikalassukang
Layar = Sombala'  | Berlayar = Mannyombalang
Leher = Kallong
Lepas : Lappasa’
Lempar : annyambila
Lemari : Lamari
Lembar = Lawara'
Lembut = alusu'
Lebih : la’bi
Leleh : Solong, Meleleh : Assolong
Lemas/lemah/loyo/lambat : dodong
Lihat :cini’, melihat : Maccini’
Licin : laccu’
Lilin : Tai bani
Lirik = Tile  | Melirik = Attile
Lebah : bani
Lurus : lambusu’
Ludah : Pi'ru
lobang = Kali'bong
Lomba = Lumba | Berlomba = Pa'lumbang | Berlomba = Pa'lumba
lombok = Lada
Lompat = lumpa'
Lonte = Pasundala'
Longgar = Longgang
Lontar = Sambila
Lorong = agang ca'di
Loper = paerang surakkabara'
loteng = Pammakkang
Luap = Lumpa (meluap = a'lumpa)
Luar = Pantarang
Luas = Luara'
Luban = dupa
lucu = Appaka mele'mele' (kelucuan = Ka alla'-alla')
Ludah = pi'ru
Ludes = tangkasa', lannying, la'busuk tabasikali
luhur = tinggi, labbiri'
Luka = loko'
Lukis = papatta, pasukbik
Luluh = remo-remo
Lulur =ba'ra' kunyi'
Lumas = assamoroki
lumpur = Peo'
Lumur/berlumuran = attalaka
Lumrah = biasa, samara'
Lumpuh = Peso'
Lumut = lumu'
Lunak = Lu'mu'
Lunas = lulasa'
Lunas Utangnya = Lappasaki Inrangna
Luncur = coccoro'
Lunta/terlunta-lunta = Ta'ronang-ronang
Luntang-Lantung = Tappere-pere
Luntur = amminra
Lupa, terlupakan = takkaluppa
Luput = ta'lappasa'
Lurah = Kapala kampong
Lurus = Lambusu'
Lusa = ammembara'
lusin = Losi
Lutut = kulantu'
Lutung = dare' le'leng


M
Matahari = Mata Allo
Maaf = popporo'
Mabuk = nisa'ring
Macam = sanrupa
Madu = cani'
Maha Esa = Kaminang Kuasa
Maha Kuasa = Kaminang Koasayya
Mahal = Ka'jala'
Maha mulia = Kaminang Mala'biri'
Maha raja = Karaeng lompo, Sombayya
Mahar = Sunrang
Maha Rupa = Kaminang Ga'ga
Maha Suci = Kaminang Lannying
Mahir = cara'de'
Mahkamah = Pangngadelang
Majikan = Punggawa
Makam = Pattarawangngang
Makar = akkala' kodi ero ansambei pamarentayya
Mahkota = Salokoa, Songkok kalompoang
Maksud = tujuang
Malaikat = malaika'
Malapetaka = kacilakang
Malu = Siri'
Mau = Ero'
Malam = Bangngi
Malas = kuttu
Makan = Nganre, ka'do'
Marah = a'moro-moro
Maksud = Pattuju
mampir = sengka
mampus = mate
Manakala = Punna
Manca Negara = Pa'rasangang Pantara'
Mancung = cidu'
Manfaat = guna, matu-matu (bermanfaat = A'matu-matu)
Mangga = taipa
Mangkat = ammaliang, tummenang (kemangkatan = Katumenangang)
Mangkok = Cangkiri', timbokang
Mangkubumi = Pabicara butta
Mani = Je'ne' Mani
Manik-Manik = Rante
Manipulasi = Panggaukang Jekkong
Manis = te'ne
Matahari = Mata allo
Mantra = baca-baca
Marah = larro
Maret = bulang Maka tallu
Marga = bija
Marhum = tu ammoterang/Tu ammaliang
Marwah = Kala'birang
Masa = wattu
Masak = Ti'no'
Masalah = passala'
Masam = Kacci
Masjid = Masigi'
Masuk = antama
Masyarakat = au jai, tumabutta
Masygul = Simpung, susa Pa'mai'
Masyhur = Alla'bang Mange-mange
Matang = ti'no'
Materialistis = assipak pa'barang-barangang
Mawar = Bunga Rosi
Mayat = Maya'
Megah = la'biri' nakala'bangngang
Meleset = Ta'le'ro'
Melotot = a'buncilla' mata
Melulu = simata-mata ; taena Maraeng
Mempelai = Kalabine
Mendung = a'rammang
mengapa = angngapa
mengkilap = accilak
menjual = a'danggang, a'balu'
menit = Mani'
Mentimun = bonte'
Mentega = mantega
Merah = eja
Mercon = Baraccung
Merdu = Bajiki nilangngere'
Merem = akka'dang
Merica = marica
meringis = a'ringisi'
Meriam = Mariang
Merpati = Bodo bangkeng
Mesra = Jarre', singai dudu
Mesin = masina
Mesum = ja'dala'
Mewek = angngarru'
Mikro = ca'di
Militer = Tantara
mimisan = samorang
mimpi = So'na
Minum = nginung
Minta = Pala'  | Meminta = Mappala'/Appala' | Permintaan = Pappala'
Milik = Pata  | Pemilik = Patanna |Pemilik Barang = Patanna Barang
Miskin = Kasi-Asi
Mirip = Lasanrupai/Lasangkammai
Miris = tiroang
Minyak - Minnya'
Minggir = biring, a'sa'ri'
Minoritas = golongan ca'diyya
Misal = ebara'
Mistar = Balabasa'
Model/Mode = Modele'
Modern = Beru/Modereng
Modus = cara= Atorang
Mogok= mogo' (tena na ero' a'jappa)
Mohon = appala' (bermohon diri =appala' kana, Permohonan = pappala')
Molekul = tawang kaminang ca'dina apa-apayya
Moncong = Munceng
Mondar-Mandir = samalona
Montok = Bondeng
Monyet = Dare'
Monopoli = annunggalengi
Monyong = munceng
Morat-marit = taena nasilolongang
Moril = pa'mai'
Motto = to'do', janji
Moyang = Boe', nene', turiolo
Muallaf = Tu beru antama' Islam
Muamalah = pangngassengan Passala tujaia
Muak = nila'ju, ringi'
muasal = assala'
Muara = bawa Binanga
Mubah = taena na harang, taena na wajib
Mubazir = ta'liwa-liwa, sia-sia, Labo
Muda = Lolo
Mujur = Upa'
Mulai = ampakaramula
Mulia = La'biri', tinggi empoanna
Mulus= Tangkasa', kebo' la'lasa'
Muncul = mumba
Mungil = Camane'-mane'
Mungkar = kadorakang
Mungkin = Nakulle
Muntah = Ta'langnge
Murah = lammoro'
Murka = larro
Murni = Tuleng, Tangkasa' (memurnikan = ampakatuleng, Kemurnian = Katulengang/Katangkasang)
Murung = susa Pa'mai', Simpung
Musafir = Tau alla'lang
Museum = Tampa' pammantangngang barang-barang riolo
Mustahil = Mustahele', taena lalanganna
mustajab = ammoso
mustika = Kulau
Mutiara = muttiara
Mutasi = pasisambeang pagawe
Mutlak = attantua
Membawa = Ngerang | Bawa = Erang
Menang = Ammeta
Meninggal/Mati = Ammoterang/Mate
Mendidih = A'rere
Menghadiri = Angngiyori
Mengalir/meleleh = solong
Mengasihi = Mamase
Mengenang = Makkasu'mang
Medan = Parang
Meja = Mejang
Mesin = Masina
Mulia = Sunggu
Mulut = Bawa
Musuh = Bali


N
Nabi = Na'bi
Nadi = Pappontoang Lima
Nadir = Langgara', masagala
Nafkah = Balanja, Panggappang, gaji
Nafas = Napasa'
Nahi = Pappisangka
Naif = tuna
Naik = nai'
Nak = ana'
Nanti = Sallang
Nasib = Sare
Nasi = kanre
Nama = Areng
Nampak = kacinikang
Nama = areng
Nanas = pandang
Nangka = Rappo cidu'
Narapidana = tu nitarungku
Nasab = lo'lorrang, turunang
Nasehat = naseha', Pasang
Negara/Negeri = pa'rasangang
Nelayan = Patorani, Pajakkala' juku'
Ngawur = assala' appau
Ngumpet = accokko
Niaga = danggang
Nihil = kosong, tena apa-apa
Nikah = nikka
Niat = Nia' (Nia' juga bisa berarti "ada")
Nikah = Nikka/Bunting
Niscaya = tantu
Nista = calla, Panra', tuna
Noda = batti'
Nongkrong = ammoppoki
nonton = accini'-cini'
Nomor = nomoro'
Nyaman = Nyamang
Nyanyi = kelong
Nyaris = sike'deki
Nyawa = Nyawa
Nyata = Singara', a'nassa
Nyenyak = Jannang
Nyeri = mala', tilu
Nyolong = a'lukka'


O
Oase = butta sombo', Butta co'mo'
Obat = Pa'balle
Obeng = obeng
Obor = Sulo
Obyek = passala tujuang
odol = odolo'
oknum = tau
Olah = linrung
Oleh = ri, mange
Oleng = ta'lingge
Oligarki = pammarenta Borongang
Obrol = Accarita
Ompong = cammo
ompol = Mea
Ombak = Bombang
Om = Purinang
Onani = appasulu' je'ne' mani na tena assigau'
Orang = Tau
Ongkos = Ongkoso'
Otak = Ota'
Omel/Mengomeli/memarahi = Kalarroi
oper = oporo'
Oposisi = patantang
Optimis = pa'minasa
Organ = bageang
Ordonansi = paratorang
otonom = pamarenta kale-kale
otot = ura' terasa', ura' lompo


P
Pabrik = pabere'
Pacar = karontigi
Pacul = Bingkung
Pajak = Sima' 

Parang = Berang
Padang = parang
Padat = ma'ma', ma'masa', terasa', kassa', rassi
Padi = ase
Pagi = Bari'basa' | Pagi-pagi = bari'-bari'basa'
Paha = bongga
Paham = pahang
Pahlawan = Tubarani
Pahit = pai'
Pailit = Bangkuru'
Pakai = Pake
Pakar = Tu cara'de'
Paksa = Passa, pirokkolo'
Paku = paku
Palang = palang
Palem = poko'-poko' sanrupayya kaluku
Pamit = appala' kana
Palu = palu, tunrung
Paman = purina
Panca = Lima
Pancawarna = lima tanja'
Pancaroba = pasisambeanna musinga
Panci = Panci, Uring
Pancing = Pekang  | Pemancing = Papekang
Pandan = Pandang
Pandang = cini', tile
Panen = akkatto'
Pandu = pajo'jo'
Pangan = kanre
Pangeran = ana' karaeng
Panggar = dasere' pangngalloang juku'
Panggil = kio'
Pangkal = pokok
Pangkas = cukkuru', tangkasi
Pangku = Riwa
Pangling = Takkaluppa
Panik = lingu, lippu
Panjang = la'bu
Pantai = biring Tamparang
Pantang = kasipalli
Pantas = Siratang
Patah = Tepo'
Patuh = Matu-Matu
Parah = Sanna'
Pamer = Jalla
Panjat : angngambi’
Panjang = La'bu
Pantat : tara, Paja
Pantau = attoa'
Panu : Pano
Panas = Bambang
Pandai = Cara'de'
Pantas = Siratang
Pasang = Tannang
Pasar : Pasara'
Pasti = Nassa
Paksa = Passa
Papas = lo'loso'
Parang = Berang
Paras = rupa
Paruh = totto' jangang-jangang
Pas = coco'
Pasal = Pasala'
Pasar = pasara'
Pasir = kassi'
Pasti = attantu
Patah = tepo'
Pawang = Pinati
Pecah = Reppe'
pecinan = paccinang
pedagang = padanggang, pabalu'
Pedas = bambang, passe
pedati = garoba
peduli = jampang
pegal = mala'
pegang = ta'gala'
pelangi = Turawe
Pelapah = Palapa
Pelayan = Palayang, Patummama, Paparaka, Paparutusu’
Pelet = Jori’-jori’na kayua, ballanna kayua
Peluit = paloi’
Peluk = Raka’
Pelukis = pagambara’
Pelumpung = alara’
Peluru = Peloro’
Pemancar = Pamancara’, papala’bang
Pematang = tingkasa’ (Pematang Sawah = Tingkasa’ Tana)
Pemilik = Pata
Pemuda = Tau Rungka
Pemudi = Tau lolo
Pemuka = Pangngulu
Penasaran = Lompo Pa’mai’
Penat = mangngang
Penatu = Binatu
Pengantin = Bunting
Pengap = sumammang
Pengasuh = patumama, patarinti
Pengawal = pappinawang
Pengecut/Penakut = Ballorang
Pengembara = Palili’
Pengemis = Pa pala’-pala’
Penggal = Kere’, polong
Penghasut = Pakabambang, pato’do’-to’do’
Penghuni = Tummantang
Penginapan = Pa’bangngiang, Pammantangang
Pengungsi = tu a’lette’
Penjuru = Singkulu’
Pensil = potolo’
Pensiun = pansiung
Pentil = Pantili’, ulu susu
Pentungan = palu-palu gatta
Perakit = pasusung
Peramah = pasomberang, sombere’
Perampok = Paella’
Perang = bundu’
Perapian = katupepe’
Perawan = ana’ rara
Pemeras = papacco’
Perasan = paccokang
Perbahasaan = leco-leco kana
Perban = parabang
Percaya = tappa’
Percik = ricci’, racci’
Percuma = tena matu-matuna
Perdu = popporang
Perduli = Paduli
Periang = parannuang, baji’ pa’mai’
Perih = Pacce
Perihal = saba’, passala’
Periksa = Paressa
Perintah = parenta, passuroang
Peringkat = tingkatang
Perintis = Paulu, Pasungke
Periode = Rewasa
Perisai = lengu’, pa’lapa’
Periuk = Uring
Perkakas = pakkakasa’
Perkara = passala’, kajariang
Perkasa = Gassing
Perkosa = Gau’ bawang (Memperkosa = A’gau’ bawang)
Perkutut = Bukkuru’
Perlahan = Palang-palang
Perlu = parallu
Permadani = ambala’
Permai = ga’ga
Pernah = Le’ba’
Perniagaan = Pa’danggangngang

Pijit : pica’
Pisah = Sa'la'  | memisahkan = Appasisa'la' | terpisahkan = Tassa'la' | Berpisah = assa'la'
Pisang : Unti
Pincang : keppang
Pinggir = Biring
Pilih : ammile | memilih : ammilei
Pesan : Pasang
Perahu = Biseang, Lopi
Perang : bundu’
Perampok : Paella'
Perasaan = Pa'mai'
Percaya : Tappa'
Perempuan : baine
Perjanjian = Ulu Kana
Pergi = Lampa
Pembantu = Suro
Pendek = Bodo
Pengadilan = Pangadelang
Penutup = Pattongko
Penguasa (Dunia) = Batara
Peluk = Raka' |memeluk = A'raka'
Pelihara = Katuo
Pelit = kikkiri'
Pesan = Pasang
Pemain = Pakarena
Penjelasan = Patuturang
Pohon = Poko'
Pulang = Maliang, Ammotere'
Pintu = Pakke'bu'
Pemalu = Pangngali'



Q






R
Rakus = kella-kella
Ramah = Sombere'
Rambut = u'
Raja = Karaeng
Rakyat = Tumabuttayya
Rasa/Perasaan = Pa'mai'
Renang = Selang  | Berenang = Asselang
Rokok = Kaluru'
Rezki = Dalle'
Rumah = Balla'
Ruang = Bili'
Runtuh = Runtung
Rusak = Panra'
Rembulan = Bulang
Resah = kodi pakkasia'
Rindu = Nakku'





S
Sayang = Sayang
Saya = Nakke  | Aku = Nakke
Sambar = Rambang
Samar = Bunrang
Sampai = Rapi'
Sampah = Loro
Sangat = Lanri
Sakit = Garring
Sabar = Sa'bara'
Satu = Se're'
Sama = Sangkamma
Sasaran = Odo'
Salam = Sallang
Santan = Santang
Seandainya = Ka'de'
Sedikit = Sikadde'
Selalu = Tuli  | Selalu Menunggu = Tuli Mattayang
Sempit = seppa'
Semprot = Sappuru'
Senyum = Muri
Sebatang = Sipappa'
Seberang = Ba'leang | Menyeberang = anta'le
Sedikit Sekali = Sikadde' Dudu
Sepi/Sunyi = Sino
Seperti = Kontu
Sehat = Salewangang
Suka-suak gue dong = Ero'-ero'ku
Sumur = Bungung
Sendal = Sandala'
Suara = sa'ra  | Bersuara = Assa'ra
Sutra = Sa'be
Susah = simpung, Susa
Sungai = Binanga
Syukur = Sukkuru'
Sial = Su'lu
Sisa = Sesa
Sisir = Jangka
Singgah = sengka
Sihir/Santet = Doti/Guna-Guna
Simpan = Boli'
Silsilah = Sitambung
Sombong = Tinggilangga




T
Tabungan = Boli-Boli'
Tapisan = Soro
Tanah = Butta
Tanda = Bate  | Membekas = A'bate
Tak = Tanri  |Tak Terkalahkan = Tanri Beta | Tak Mau = Tea
Takdir = Taka'dere'
Tai = Tai
Tampar = Tampiling
Tagihan = Passingngarrang
Tatap = Janjang
Takut = Malla'
Tawan = Tawang
Temu = Buntulu' | Menemukan = ammuntulu' |Temu (Obat) =Tammu
Tempa = De'de'
Tendang = Sempa'
Terima = Tarima
Terlarang = Pammali
Terbang = Anri'ba'
Telur = Bayao
Telan = A'lu'  | Menelan = a'lukkang
Teman = Agang
Tetes= Matti'  | Menetes = ammatti'
Tikam = tobo'
Timba = Se'ro'
Tinju = Jaguru'
Tinggal = Ammantang
Tidur = Tinro
Tua = Toa




U
Uang = Doe'
Uban = Uang
Uap = Sau'
Ubin = Tegele'
Ubi = Lame  | Ubi Kayu = Lame Kayu | Ubi Jalar = Lame Lamba'
Ulama = Anrong guru
Urat = ura'
Ubi = Lame
Utang/Hutang = inrang
Ujian = Paccoba
ujung = Ujung, Cappa'
UDang - Doang
Udara = Anging
Uduk = Kanre santang
Ulah = gio'-gio'
Ular = Ulara'
Ulang = kuling, a'mole-mole
Ulat = olo'
Ummat = umma'
Umpama = Ebara'
Umpet = Accakko
Unjuk = appiasseng
Upacara = tanra Kalompoang
Upaya = Usaha, Pakulle
Urine = Mea
Urus = urusu', Pasilolongang
Urut = uru'
Usaha = Pakulle
Usam = Kato'mese'
Usul = Usulu', pappala'
Usung = Sompo, bule'
Usus = Parru'
Utang = Inrang
utuh = A'memung
Utus = anggutusu'
Uzur = Salibanra




V
Vagina = Leang Kataunna bainea, Telang, Sombong
Vaksinasi = Subbi' lappantama' pa'balle
Vakum = kosong
Valid = assa
Variasi = rupa-rupanna
Vas pok = Pammantangang Bunga-bunga
versi = sirupa panggappa ri kalenna
ventilasi = passile'basanna hawayya ri ballaka
versus = a'bali
Veteran = Pabunduk riolo
Veto = pattola' ri se'rea panggappa iareka undang-undang
via = Battu mange
Volunter = pajama sukarela
Vonis = katappukanna parakarayya
Vokalis = Pakelong
Vulkanis = tana, kampong bate moncong Pepe'





W
Wabah = Garring a'lele mange-mange
Wacana = kana-kana, bicara
Waduh = edede
Waduk = kollang pannampungang je'ne'
Wafat = Mate
wah = kana nisa'bu' punna lannasaki
Wahai = kana passa'bu' lapakainga'
Waktu : Wattu
Waspada = Sangga
Wajah = Rupa | Muka = Tanja
Wajib = waji'
wakaf = wakkapa', Pammari-mariang
Wakil = wakkele'
waktu = wattu
Wejangan : Pappasang
Walau = Manna
Walet = Jangang-jangang rewata
Walhasil = ri kale'bakkanna
Waliullah = awallina Allata'ala
Wallahu'a'lam = Alla ta'alaji angissengi
Wangi = Bau'
Wangsa = Pammanakkanna Karaenga
WAnita = Baine
Waras = Salewangang
Waris = warisi'
Warna = Tanja', Cura'
Warna Sari = A'rupa-rupa Bunga
Warna-Warni = A'rupa-rupa tanja'na
Warna Warta = A'rupa-rupa Kareba
Wartawan = Warattawang
Wartawati = Warattawang baine
WArung = Ga'de
Wasiat = Pasang, Pappasang
Wassalam = Salama'
Waspada = Majaga, Sadia
Was-was = bata-bata, Pakkasia' kodi
Wawancara = Passibicarang
Wayang = tau-tau kuli' nipare'
Welas = kasih pangngamaseang
Wewangian = bau-bauang
Wuwungan = Coppo' Balla'
Wira = Carita Sinrili' Tubarani
Wilayah = Daerah
Waow = Iyya Tawwa






Y
Ya = iyye'/Iyyo' (Sopan), iyo (Kasar)
Yang Mana = Kerea | Yang Manakah = Kereami injo
Yang Maha Kuasa = Karaeng Malompoa/Karaeng Alla Ta'ala
Yakni = iamintu
Yasin = Yasing
Yatim= Kukang
Yayasan = Yayasang, Passe're-se'reang
Yel = Kana-kana Pa'ganti', Pa'ngara, Palompo sumanga'
Yurisdiksi = kakoasang angngadeli


Z
Zakar = Laso, Katauang Bura'ne
Zakat = Sakka'
Zalim = Lalim
Zamrud = Jamarro'
Zam-Zam = Je'ne' zamzam
Zebra = Jarang A'balo-balo le'leng na kebo'
Ziarah = siara, assiara
Zuhur = lohor







ANGKA

0 = Nolo'/Kosong/Lobbang

1 = Se're
2 = Rua
3 = Tallu
4 = Appa'
5 = Lima
6 = Annang
7 = Tuju
8 = Sagantuju/Sangantuju
9 = Salapang
10 = Sampulo

11 = SampulonSe're
12 = SampulonRua
13 = SampulonTallu
14 = Sampulong Ngappa
15 = Sampulollima
16 = Sampulong Ngannang
17 = Sampulon Tuju
18 = Sampulos Sagantuju/Sampulong Sangantuju
19 = Sampulong Salapang
20 = Ruampulo
21 = Ruampulos Se're
2......... (perhatikan frase di atas, mirip pada hitungan sepuluh hingga dua puluh)

100 = Sibilangngang
101 = Sibilangngang Asse're
102 = Sibilangngang Anrua

1000 = Sisabbu
1001 = Sisabbu Asse're
1002 = Sisabbu Anrua

2001 = Ruassabbu Asse're

2012 = Ruassabbus Sampulo Anrua (jangan percaya kiamat palsu)


HARI
Senin = Sanneng
Selasa = Salasa
Rabu = Araba'
Kamis = Kammisi'
Jum'at = Juma'
Sabtu = Sattu
Minggu = Minggu

BULAN
Sebelum tahun 1520 M
- Naagai (Januari)
- Palagunai (Februari)
- Bisaakai (Maret)
- Jettai (April)
- Sarawanai (mei)
- Pe’dawaranai (Juni)
- Sujiwi (Juli)
- Pacciekai (Agustus)
- Pociyai (September)
- Mangasierai (Oktober)
-Mangase’tiwi (November)
-Mangalompai (Desember)

Setelah Islam dijadikan sebagai agama resmi Kerajaan ditahun 1605M maka nama bulan berubah menjadi nama bulan Hijriah.

Dan untuk penyebutan Nama Bulan Masehi
januari = janijari, 
Februari =paberewari
Maret = marasa
April = aberele
Mei = mai'
Juni = juni
Juli = juli
September = satembere
Oktober = okttoboro
November = novembere
Desember = desembere

Istilah dan Peribahasa

- Butta Passolongang Cera' =Tanah Tumpah Darah
- Piti Rambang-Rambangi = Tak Pandai Memilih
- Bulaeng Tau = Manusia Yang sangat baik dan memiliki akhlak terpuji
- Kama' Mallang = Susah mengeluarkan AB nya (sulit BAB)
- Bura'ne Pampidokang = laki-laki yang ingin mengurus segala sesuatu yang semestinya urusan perempuan, misalnya pergi ke pasar membeli sayur, memasak, mencuci, dan sejenisnya.
- Teai Samara' = tidak biasa, bukan sembarangan
- Annompang = membersihkan senjata badik, keris menggunakan jeruk nipis
- Berbicara Kotor = Appali'bo
- Lamba' doko = malas, lambat loading
- Kasipalli = Larangan/Pantang untuk dilakukan disebabkan kepercayaan orang terdahulu pada sesuatu hal, misalnya Kasipalli kalau seseorang menjahit di malam hari.
- Puru-Puru Singkulu' = di nisbahkan kepada seseorang yang telah memberikan sesuatu lantas meminta kembali pemberiannya itu, menurut orang Makassar, hal tersebut dapat memicu orang itu menderitaPenyakit puru-puru Singkulu' (Bisul pada sikunya)
-Galang Santa' = di nisbahkan pada seseorang yang ketinggalan, misalnya siswa yang tidak naik kelas dan sejenisnya
- kikkiri' Gallang = kikir/pelit Staduim empat
- Parakang Doe' = Di Nisbahkan pada seseorang yang Mata Duitan
- Passappi' = Pengapit, biasanya dinisbahkan pada Orang yang mengapit Pasangan Pengantin (Passappi' Bunting)



Masukan dan Sumbangsita' sangat berharga bagi keberlangsungan Bahasa Makassar Kedepan.

Tips Daging kurban

Monggo..
Dipersilahkan share

Tips Penanganan Daging Qurban
Cara menyimpan daging yang benar
Oleh : Drh. Supriyanto MVPH.
(Dokter hewan Kota Yogyakarta)

Assalamualaikum Wr. Wb.
Apa kabar pemirsa sekalian,

berikut ini saya sampaikan lagi beberapa tips seputar penanganan daging hewan Qurban.

Nah......setelah mendapatkan jatah daging hewan qurban, biasanya ada yang langsung dimasak atau sebagian disimpan.  untuk yang langsung dimasak biasanya pertanyaannya adalah sebelum dimasak, sebaiknya daging dicuci atau tidak?
dan untuk kawan2 yang biasanya  mendapatkan jatah daging lebih atau pengen menyimpan daging dalam waktu lama,
berikut ini saya sampaikan beberapa tips yang mungkin bisa bermanfaat.

1.Daging sebaiknya dicuci atau tidak?

Daging pada dasarnya bisa dikatakan bersih dari kuman atau hanya mengandung sedikit kuman. Perlakuan pada waktu pemotongan seperti pengulitan, pengeluaran jerohan, pengirisan daging bisa menyebabkan adanya cemaran bakteri ke permukaan daging.
Pencucian daging memang terbukti mengurangi jumlah kuman dalam daging. Namun pencucian yang dilakukan dengan air mengandung kuman (misalnya air sungai) justru akan menyebabkan bertambahnya jumlah kuman.
Pencucian yang dilakukan pada daging kemudian dibiarkan ditaruh dalam udara terbuka, dan tidak langsung dimasak juga terbukti bisa menyebabkan pertambahan jumlah kuman,
karena air yang bercampur dengan daging adalah media yang sangat baik bagi kuman untuk berkembang biak.

Jadi sebaiknya dicuci atau tidak?
Boleh dicuci tapi harus segera dimasak atau disimpan dalam lemari beku suhu di bawah 0 C (beberapa kuman mungkin tidak mati oleh suhu dingin tapi terhambat untuk berkembang biak). Seandainya tidak dicuci, pastikan bahwa proses pemotongan dan penanganan daging dilakukan dengan bersih.


2.Bagaimana cara menyimpan daging di Kulkas/freezer?

a. Pastikan daging tidak dicampur antara sapi dengan kambing, selain menghindari bau prengus juga meminimalkan jumlah cemaran kuman.

b. daging yang memar dan kotor sebaiknya diiris dan tidak dicampur dengan daging yang bagus.

c. Hindari mencampur daging, tulang dan jerohan putih (usus, babat) karena jerohan bisa mengandung lebih banyak kuman.

d. Untuk pengemasan/ penyimpanan hati dan ginjal sebaiknya terpisah dari daging, karena setelah diiris2 dan dikemas, biasanya hati akan cenderung basah dan mengeluarkan darah yang membuat daging menjadi basah dan cepat busuk, sedangkan ginjal sebagai tempat penyaringan air kencing kadang sedikit berbau pesing.

e. simpan daging dalam tempat sesuai porsi masak, misalnya mempunyai daging 1 kg dengan jumlah keluarga 3 orang, dengan porsi sekali masak 200gram, maka daging sebaiknya dibagi menjadi 5 bagian (per 200gram) dan disimpan dalam 5 tempat khusus yang dipisah, misalnya plastic, atau tupper ware ( jadi tahu sekarang, kenapa istri saya suka sekali beli perkakas ini). Penyimpanan per porsi masak memudahkan dalam melakukan thawing (mencairkan daging beku), karena hanya mengeluarkan daging sesuai porsi masak.
daging yang keluar masuk kulkas untuk dithawing dan dibekukan  berulang2 akan kehilangan komponen2 penting dalam daging yang larut berkali2 bersama air yang keluar. akibatnya kandungan nutrisi daging akan jauh berkurang,

f. Menyimpan daging dalam bentuk pipih akan lebih mudah untuk di Thawing daripada bentuk bulatan.

g. Tandai dengan kode dan tanggal penyimpanan, hal ini dilakukan untuk menghindari tercampur dengan daging baru atau mengingatkan tanggal simpan. system FIFO (first in first out) bisa diterapkan. Pada dasarnya daging yang disimpan dalam suhu dingin (<0 C)  dengan cara yang benar bisa tahan sampai 6 bulan atau bahkan lebih.

3. Bagaimana cara thawing (mencairkan daging beku dan keras) dari lemari beku?

Cara Thawing berpengaruh pada kualitas daging yang dimasak. Daging yang dimasak masih dalam keadaan dingin dan keras menyebabkan proses matang yang tidak sempurna, bagian luar daging mungkin sudah matang tapi bisa saja bagian masih mentah. Dalam kondisi tersebut bisa saja daging bagian dalam masih mengandung kuman yang bisa menyebabkan sakit.

Men Thawing daging dalam air atau dalam ruangan terbuka beresiko tercemar dan terjadi perkembangbiakan kuman. Thawing dengan merendam dalam air juga menyebabkan larutnya kandungan zat2 penting dalam daging.

Sebelumnya, pastikan apa yang akan anda masak dan tentukan daging dari jenis apa, bagian mana dan jumlah berapa yang akan dimasak.
Thawing yang aman adalah menyimpannya dalam chiller lemari es (kalau saya mau masak daging di pagi hari, malam hari sebelum tidur biasanya daging dari freezer mulai saya taruh di chiller, kalau mau masak sore, ya pagi sebelumnya mulai saya taruh di chiller) atau dengan microwave.

Terimakasih
..semoga bermanfaat

Wassalamualaikum Wr. Wb

Selasa, 23 Agustus 2016

Sintang - Kalimantan Barat



cerita di bawah ini adalah tulisan saya sekitar 4 tahun lalu yang saya dapat saat iseng bongkar2 file hardisk. tidak ada maksud apa-apa, hanya ingin berbagi cerita. mohon maaf bila ada kekurangan di dalamnya.

Pernak-Pernik dari Belantara Kalimantan
  
Sintang... tak pernah terbayangkan di benak saya akan keberadaan kota ini, apalagi tinggal di dalamnya... Tau klo ada kota bernama Sintang pun baru kali ini mendengar setelah menerima SK penugasan GM per tanggal 27 Oktober 2011. Yang jelas sepengetahuan saya, Kalimantan merupakan pulau dengan Hutan rimba terluas di Indonesia dan konon dijuluki sebagai paru-paru dunia. Dalam SK penugasan, saya dipercaya untuk membentuk dan mengelola sebuah organisasi yang bernama Tim Supervisi Konstruksi Proyek PLTU Sintang – Kalbar. Shock, kaget, sedih, tidak percaya dan takut seakan membaur bak mix design jadi satu dalam benak. Jangankan mengelola sebuah tim, mengerjakan administrasi dan keuangan perkantoran pun seakan tak akan pernah terpikir untuk menyentuhnya. Shock, kaget dan tidak percaya muncul karena saya merasa selama ini tidak ada prestasi yang berarti, yang ada malah menjadi beban buat instansi. Merasa takut karena kepercayaan yang diberikan begitu besar, sehingga saya berfikir bagaimana nanti kalau ternyata manajemen memberikan kepercayaan ke orang yang salah. Tapi sudahlah, mau bagaimana lagi.. SK sudah ditangan. saya menganggap ini sebuah tantangan babak baru dunia pekerjaan, lembar baru kehidupan dan kesempatan untuk membuktikan klo saya tidak seperti pegawai yang tadi dan berharap kepercayaan yang diberikan tidak sia-sia.

Kembali ke awal, setelah menerima SK Penempatan, saya langsung mencari informasi segala sesuatu tentang kota ini. Untungnya kita skrg hidup di zaman serba mudah, tinggal ketik “Sintang” mesin pencari Google langsung membeberkan segala sesuatu tentang Sintang. Ternyata setelah klik sana-sini, akhirnya ada gambaran sedikit mengenai kota ini. Sintang, adalah ibukota kabupaten sintang, Kalimantan Barat yang bisa dibilang cukup ramai untuk ukurang kabupaten. Terletak di tengah pulau Kalimantan, yang berjarak + 240 KM dari ibukota propinsi Kalimantan Barat Pontianak. Menurut informasi pun sintang dapat ditempuh dengan pesawat selama 40 menit dari Pontianak. Saya pun segera mencari tiket pesawat Jakarta-pontianak dan  pontianak-sintang. Namun rute ini (ptk-stg dan sebaliknya) agak susah karena hanya dilayani satu maskapai dan satu pesawat bernama Kalstar dan jadwalnya pun tidak menentu.

Setelah cukup berkoordinasi dengan kantor induk PLN JMK dan mencari segala sesuatu tentang keaadaan dan kondisi proyek PLTU Sintang, akhirnya saya pun berangkat menuju Pontianak meninggalkan anak istri di Kampung halaman Makassar untuk sementara, walaupun berat (sangat berat) tapi penulis menganggap ini merupakan resiko pekerjaan yang harus diterima dan kami percaya bahwa segala sesuatu akan indah pada waktunya (Amiin...). Tiba sekitar jam 14.00 Dari pontianak tanpa menginap penulis langsung mencari informasi ke supir taksi mengenai perjalanan darat ke Sintang yang akhirnya mengarahkan saya untuk menggunakan Taksi (begitu orang lokal menyebutnya) yang ternyata mobil toyota Innova. Taksi ini berangkat dari pontianak menuju Sintang jam 17.00 sesuai jadwalnya.

Ironis “maaf”, itu yang dapat saya katakan ketika sepanjang perjalanan ternyata bukan hutan lebat dan hijau yang terihat seperti dalam benak saya, melainkan kalimantan yang sudah tandus, panas dan kurang perhatian akibat bertahun-tahun bahkan mungkin beberapa dekade dieksploitasi. Yang terlihat hanya ladang luas, yang kebanyakan kebun kelapa sawit, kebun karet dan pohon-pohon kecil, bahkan banyak pohon sawit yang sudah tidak produktif atau sudah mati ditinggalkan begitu saja. Hanya beberapa pohon besar yang tertinggal yang umurnya sudah ratusan tahun, itupun bisa dihitung dengan jari. Bahkan saat beberapa kali naik pesawat (ptk-stg) lebih sedih lagi melihat dari udara sejauh mata memandang hanya petak-petak lahan yang merupakan milik pengusaha satu dengan yang lainnya, banyak juga lahan rusak di pinggiran suangi akibat penambangan emas liar. hutan kalimantan yang konon merupakan paru-paru dunia seakan tidak pantas lagi disebut demikian. Yah... tidak banyak bahkan tidak ada yang penulis bisa lakukan selain menyaksikan kehilangan yang begitu besar terhadap hutan Kalimantan. Mudah-mudahan jadi “major pending items” kita semua terutama yang pihak terkait untuk mengembalikan hutan kalimantan yang pernah kita banggakan. 
Lanjut ke perjalanan tadi, hal yang paling terasa saat perjalanan darat adalah guncangan akibat kondisi jalan yang rusak parah di hampir stengah perjalanan. Sempat cerita dengan supir yang katanya sebenarnya ke sintang hanya butuh 4-5 jam, namun karena kondisi jalan rusak begini maka perjalanan akhirnya ditempuh selama 9-10 jam. Luar biasa.... Sungguh merupakan pemborosan waktu dan biaya yang sangat besar. rasanya malu mengumandangkan pancasila sila ke-2 saat berada di kalimantan barat. yang paling ironis adalah biaya hidup di pontianak sangat berbeda dengan di kabupaten sintang, bahkan sanggau yang terletak ditengah2 pontianak dan sintang. jadi saat jalan melalui darat keluar dari kota pontianak menuju sanggau maka rasanya seperti dari jawa ke papua.

Itulah sekilas pengalaman penulis tentang perjalanan pertama kali ke Sintang. 8 bulan sudah berlalu, sekarang penulis sudah betul-betul menjalani pekerjaan sebagai Ketua Tim Supervisi Konstruksi (KTSK) PLTU Sintang. Administrasi, keuangan, operasional, kepemimpinan, semua dijalani.  Administrasi maupun keuangan memang njelimet (rumit), namun semakin lama makin terbiasa dan terbiasa walaupun banyak diperlukan konsultasi, penyesuaian, dan koordinasi sana-sini, tapi jaman sekarang (hari gini)... cari di internet atau tinggal menelpon ahlinya di Kantor unit jakarta maupun JMK induk Jakarta, semua tersolusikan. Namun hal yang paling menantang menurut penulis adalah Kepemimpinan. Dulu saat jadi bawahan rasanya betul-betul santai, resiko bisa dibilang tidak ada, pokoknya tinggal kerja, buat laporan, pulang dan tidur dengan tenang, ada unek-unek tinggal disampaikan ke atasan dan menunggu hasilnya. Terima beres deh.... apalagi kalau melihat ada kekurangan sedikit pada atasan, huh rasanya seperti pegawai yang sempurna lah. Yang jelas, tinggal nikmati aja hidup seperti yang diceritakan di awal, pergi pagi pulang sore akhir bulan tunggu gajian. Apalagi dengan tanggungan istri dan seorang anak pada waktu itu, yang penting kebutuhan sehari-hari terpenuhi rasanya sudah lebih dari cukup. Ternyata.... itu semua tidak berlaku kalau kita berada diposisi sebaliknya, segala macam permasalahan pegawai, keuangan, keluarga, sosial, sampai psikologi harus dapat kita mediasi dan sebisa mungkin diselesaikan. Tegas dan Adil saja tidak cukup, karena yang kita hadapi adalah tingkat masalah yang berbeda-beda. Ada yang sarjana yang bisa jadi lebih pintar atau lebih cerdas dari kita, ada yang hanya tamat STM, ada yang bujang dan ada yang berkeluarga, laki-laki, perempuan. Yang bujang pun berbeda-beda, ada yang bujang segar, ada bujang yang sudah matang dan ada juga bujang yang “maaf” sudah was-was. Apalagi yang berkeluarga, lebih pelik lagi tingkat masalahnya. Ada yg keluarga 1 anak, ada yang 2 anak, dan “skali lagi maaf’ belum dikaruniai, lalu ada yg keluarganya jauh, dekat, jauh skali. Masing-masing mempunyai masalah yang berbeda-beda. Sungguh pekerjaan rumah yang tidak bisa diselesaikan dalam satu dua hari bahkan setahun skalipun. Harus slalu ada penyesuaian. Intinya dari pengalaman penulis yang masih seumur toge menjadi pemimpin, menghadapi pegawai/bawahan memerlukan pemecahan masalah yang berbeda-beda. Ada pendapat bahwa solusi terbaik adalah mendahulukan kepentingan orang banyak walaupun harus korbankan 1-2 orang. Tapi bagi saya sebisa mungkin tidak merugikan semuanya, karena penulis percaya semua masalah bisa diselesaikan. Namun, beda kepala beda pula cara penyelsaiaannya, selesaikan dengan cara masing-masing. Apalagi di tingkat TSK yang hanya terdiri dari beberapa orang. Bagaimanapun harus ada beda perlakuan, karena permasalahan yang timbul di dalam keluarga sungguh sangat kompleks dibanding yang masih bujang (jadi curhat). Apalagi kebetulan pegawai yang berkeluarga di TSK Sintang berjumlah 3 orang (termasuk penulis) kompak tidak ada yang membawa serta anak dan istri (maaf kami tidak janjian) Sampai tulisan ini selesai pun, menyelesaikan masalah masih menjadi pekerjaan rumah yang terus dicarikan solusi yang baik (bukan terbaik) buat semua orang. Ini baru skala kecil di tingkat TSK, bagaimana dengan setingkat di atasnya, apalagi kalau sudah tingkat Unit Induk, maaf kami tidak berani lagi meneruskan karena sudah takut untuk membayangkan.




TIM PLN JMK PLTU SINTANG. Dari Ki-Ka (Harie-Spv. Mek, Firdaus-spv.sip, Lilik-UIP, Saya, Sigit-UIP, Tomy-Driver, Ichsan-spv.mek, Khalimi-spv.sip)


Melalui tulisan ini, penulis ingin menyampaikan bahwa Komunikasi dan Keterbukaan adalah unsur sangat penting dalam membangun sebuah Tim. Penyelesaian masalah dibedakan menurut porsinya dan dikomunikasikan ke semua anggota. Buat kami, adil bukan berarti sama rata, tapi sesuaikan porsinya. Selalu mengajak komunikasi semua anggota mulai dari yang OB, driver, sampai koordinator merupakan cara yang efektif agar mereka terbuka sama kita. Tidak selalu membicarakan masalah kantor, bahkan sampai keadaan orang tua driver pun kadang penulis tanyakan. Terkadang mendengarkan keluhan mereka pun merupakan “sesuatu” banget buat mereka walaupun kita tidak bisa membantu menyelesaikan. Sebisa mungkin selalu mengadakan rapat internal dan mengajak semua anggota untuk mengutarakan unek-unek, pendapat, masukan maupun kritikan. Hargai semua pendapat dan selesaikan masalah satu-persatu. Bangun sebuah media untuk mewadahi komunikasi, kebetulan atas inisiatif salah satu teman kami (mas Harrie) untuk mendirikan koperasi. Koperasi merupakan salah satu media pemersatu tim yang penulis anggap sangat efektif. Melalui koperasi kami belajar mengelola keuangan mandiri melibatkan semua pegawai tanpa terkecuali dan dengan koperasi pula kami jadi semakin terbuka satu sama lain. Masih banyak media lain yang dapat mempererat tim, misalnya seminggu atau sebualn sekali refreshing ke tempat wisata, olahraga rutin atau bagaimanapun bentuknya yang dapat melibatkan semuanya. Namun satu yang penulis yakini yaitu “keberhasilan sebuah organisasi tidak selalu ditentukan oleh pimpinan melainkan bagaimana melibatkan setiap insan dalam menumbuhkan rasa memiliki terhadap organisasi”. Seorang staff skalipun mampu membuat tim jadi solid. Namun jujur, sampai sekarang pun penulis terus belajar dan berusaha bagaimana membangun komunikasi tim yang baik. Penulis merasa modal dan pengalaman yang dimiliki dirasa sangat minim bahkan bisa dikatakan “NIL” untuk memimpin dan mengelola sebuah tim. Apalagi setelah menerima SK penugasan tidak ada pembekalan sama sekali sebelumnya. Namun bagaimanapun penulis bersyukur dengan kepercayaan ini penulis akhirnya banyak mendapat pelajaran, masukan dari teman-teman yang sudah dipercaya sebelumnya menjadi KTSK. Terimakasih sedalam-dalamnya kepada teman-teman yang banyak membantu, “keep in touch” dan jangan bosan-bosan untuk ditanya.

Oiya, cerita sedikit mengenai saya pribadi (walaupun ga penting2 amat). Sebelumnya anak dan istri selalu penulis ajak untuk tinggal di daerah penempatan, namun pada saat terima SK penugasan Sintang dan mengetahui kondisi perjalanan ke Sintang akhirnya kami sepakat untuk tidak mengikut sertakan anak istri sampai ke Sintang, melainkan cukup sampai di Pontianak. Kami khawatir dengan kandungan istri yang telah memasuki usia tua. Jadi, hanya seminggu sekali penulis mengunjungi istri dan anak. Selama 4 bulan kami tinggal di rumah kontrakan. Rencananya kelahiran anak kedua di pontianak, namun karena tidak ada sanak family di pontianak akhirnya sebulan sebelum rencana kelahiran, saya membawa istri kembali ke kampung halaman di makassar. Dengan begitu istri bisa lebih terjamin dan saya juga bisa lebih tenang bekerja karena kedua keluarga kami berada di satu kota, Makassar.

Akhrnya, demikian cerita, unek-unek, masukan dan pernak-pernik dari Sintang, yang gosipnya nanti menjadi ibukota propinsi Kapuas Raya yang kabarnya akan dimekarkan dari Kalimantan Barat. Masih banyak cerita unik mengenai proyek, hubungan dengan Owner, dengan Kontraktor yang kali ini penuh tantangan, namun saya khawatir satu majalah pun akan tidak cukup memuat semuanya (maaf becanda). Mudah-mudahan dilain kesempatan akan dilanjutkan. Sekian dulu, smoga bermanfaatnya. Kiranya kalau ada kesalahan penulisan atau kekurangan dalam penyampaian, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Salam hormat dan salut kepada semua pimpinan, para Manajer terutama GM pak Eddy Pamostang Manik yang telah mempercayakan tanggung jawab sebagai KTSK kepada saya, semoga ini menjadi pembelajaran dan pengembangan bagi penulis kedepan dan teman-teman lainnya. Amin...
Sintang, 26 Juli 2012
Mursalim